PUISI CINTA UNTUK SANG IBU

    Ibu
    Kuhanya berharap ibu,
    Kau bisa memahami gerak kerja ini,

    Ibu sedikit pun tidak ku ingin mendurhakaimu,
    tidak mendengarkan perintahmu,
    apatahlagi berkata ah di hadapanmu,
    kerana ku tahu ibu dengan kata-kata ah itu sahaja bisa mencampakkan ku ke neraka,
    tp ibu kau harus mengerti ibu,
    daku di sini hari ini,
    berjuang di atas kerelaan hati,
    tanpa ada siapa yang memaksa dan terpaksakan,
    menusuri perintah tuhan,
    agar bisaku buktikan pada tuhan,
    cintaku damabaanku adalah menjadi muslim benar-benar beriman,

    Ibu sedikit pun tidak pernah luntur kasih sayangku padamu,
    sedikit pun tidak pernah lenyap,
    kisah cinta seorang anak kepada ibu yang melahirkan, menyusukan, membimbing, mengajarku,
    namun ibu,
    kini cintaku pada tuhan,
    mengatasi segalanya,
    daku tidak bisa mendengar perintahmu,

    tatkala Allah tuhan kita mencegahnya,
    daku tidak bisa berbuat apa yang kau inginkan,
    tatkala hukumnya haram bagiku untuk laksanakan.

    percayalah padaku ibu.
    daku rela mati untuk pertahankan mu,
    namun apabila kau pintakan padaku,
    sesuatu yang terlarang, dilarang oleh penciptaku, penciptamu, alam dan kehidupan.
    namun Demi Allah ibu aku tidak bisa melaksanakan.

    Ibu kau adalah ratu hidupku,
    sedari mumaiyiz kau menjagaku sendirian,
    tanpa ku bisa merasa nikmatnya punya seorang ayah,
    sedari kecil membela dan berusaha untuk melahirkan diriku sebagai insan berguna,

    ku tahu ibu,
    ku tahu semua itu,
    ku tahu jerih perih hidup yang kita pernah rasa bersama,
    namun ibu,
    seandainya anakmu ini menghampakanmu dengan harapan dunia ini,
    seandainya anakmu gagal menjadi orang yang berjaya di mata dunia,
    di mata ummat yang ukurannya adalah untung dan rugi, kaya dan miskin,
    daku memohon maaf ibu,
    kini bukan tujuan ku untuk menjadi pendamba dunia,
    bukan tujuan hidupku menjadi perusaha dunia,
    yang tak mampu bergerak,
    yang tak mampu berjuang untuk sebuah agama tercinta.
    kerana ibu,
    sunngguh bergetar jiwaku kini mendengar panngilan Allahuakbar,
    bergetar rinduku dalam hati ini bila Nabi Muhammad Saw menjadi sebutan,
    berderau darahku ibu apabila mendengarkan seruan Kebangkitan,
    "daulah khilafah akan kembali wahai seluruh ummat islam ayoh gerak langkah tusuri sebuah revolusi islam, Islam kini perlukan tangan-tanganmu untuk berjuang memerdekakan kembali seorang hamba dengan pengabdian semata mata dan hanya kepada Allah. takbir!!!"
    berkecamuk pemikiranku,
    sungguh ibu. Demi tuhan yang menciptakan kita.
    kini,
    hidupku matiku adalah untuk deen yang suci ini,
    iaitu islam agama yang diredhai.

    Ibu,
    andai kau tahu pengharapanku,
    andai kau tahu keinginanku,
    andai kau tahu doaku,
    sungguh ibu,
    demi tuhanku dan tuhan yang menciptakan dirimu,
    aku amat berharap kau bisa menjadi sumayyah ibu,
    yang juga rela mati mempertahankan aqidah,
    aku juga inginkan kau menjadi sumayyah ibu,
    yang mendengar berita tentang islam dari ammar,
    lalu mentaati Allah dengan keimanan sekukuh batu-batu di gua.
    yang tak mudah dipecah, di serak.
    hanya bom yang bisa meleraikannya.

    AKU INGINKAN KAU MENJADI SUMAYYAH IBU,
    DIKALA TERSEKSA SEKALIPUN NAMUN BIBIRMU,
    HANYA ahad!!! ahad!!! ahad!!!
    ku inginkan kau bisa menjadi sumayyah ibu,
    yang mengizinkan dan membenarkan juga sentiasa bersama anaknya dalam membela islam...

    sesungguhnya anak mu ini amat berharap saat itu bisa kita gapai bersama ibu.
    saat kita bisa sama berjuang dengan panji yang sama,
    dan peroleh kejayaan yang sama,
    sebelum sakaratul maut menjemput kita ibu,
    sungguh anakmu ini ingin sekali bersamamu di akhirat sana,
    ditempat yang telah dipersiapkan dan dicemburui oleh syuhada, orang beriman dan ahli agama.

    amiiin!!!!!!!!!!!!!!

    0 Responses

Blog Widget by LinkWithin